Artikel

Rumah Belajar

Post Page Advertisement [Top]

SUPERVISI AKADEMIK DAN COACHING

 



Saya ingat betul supervisi pertama kali saya dilakukan olek Bapak Kepala Sekolah,Pak Samsul Rakhman. Berdasarkan pengetahuan saya yang terbatas, saat itu saya hanya fokus mempersiapkan perangkat pembelajaran yang lengkap dan baik. Proses pembelajaran pun saya rencanakan sedemikian rupa agar bisa menampilkan suasana pembelajaran yang terbaik mulai dari persiapan media pembelajaran, LKPD hingga sumber belajar murid. Jujur pada saat itu hal-hal tersebut tidak selalu saya lakukan di setiap pembalajaran kepada murid. Saya merasa cukup percaya bahwa supervisi akan berjalan lancar karena semua sudah saya persiapkan dengan baik.

Sepanjang supervisi berlangsung, Bapak Kepala Sekolah hanya mengamati dan tidak berkomentar sedikitpun selama proses pembelajaran berlangsung. Hingga proses observasi berlangsung, beliau mengajak saya duduk untuk melakukan refleksi bersama. Saya merasa terkejut karena beliau menuliskan semua kegiatan saya dan kegiatan murid-murid saya selama proses pembelajaran. Semuanya tertulis detail di buku catatan beliau. Mulai dari pendampingan saya kepada beberapa kelompok yang tidak merata, adanya siswa yang tidak fokus dan tidak paham apa yang harus dilakukan, hingga ke pemilihan media yang kurang menarik perhatian murid. Kemudian beliau menunjukkan pada saya lembar check list observasi yang belum pernah saya lihat sebelumnya.

Dari rasa terkejut kemudian malu, saya yang tadinya merasa percaya diri menjadi menyadari bahwa masih banyak kekurangan saya dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa. Dari sana saya belajar lebih banyak dengan bertanya, berkonsultasi kepada beliau dan berkolaborasi dengan beberapa rekan guru hingga mengikuti Bimtek dan juga Program PPG di UM. Dalam proses belajar tersebut, saya mendapat pemahaman yang  baik dan mendalam tentang praktik-praktik pembelajaran sehingga saya dapat meningkatkan  kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional saya. Sehinnga saya mulai bisa membangun keyakinan kembali tentang bagaimana memberikan pembelajaran yang baik kepada siswa.

Berdasarkan pengalaman saya, agar proses supervisi akedemik dapat membantu kita berkembang sebagai  seorang pendidik maka idealnya supervisi akademik diawali dengan pemimpin sekolah yang dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi diri dan orang lain dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang diawali dengan paradigma berpikir yang memberdayakan agar pengembangan diri dapat berjalan secara berkelanjutan dan terarah. Salah satu pendekatan yang memberdayakan adalah coaching yang bisa menjadi pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. Dalam kaitan pelaksanaan supervisi akademik yang ideal tersebut, maka menurut saya posisi yang paling sesuai sebagai pelaksana adalah di nomer 8. Karena untuk dapat mengidentifikasi setiap kebutuhan pengajar diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup memadahi. Sedangkan saya merasa masih perlu untuk lebih banyak belajar dan mencari pengalaman.

Dengan mempelajari modul ini saya berharap menjadi CGP yang mampu memahami apa itu supervisi akademik melalui materi Coaching saya juga berharap mampu berlatih membangun komunikasi yang empatik dan memberdayakan sebagai Pemimpin Pembelajaran dalam membuat perubahan strategis yang mampu menggerakan komunitas sekolah sehingga saya bisa pememberikan pembelajaran yang berpusat pada murid dan juga mampu memberikan pengembangan kompetensi diri dalam setiap pendidik

 


 mulai dari diri; Modul 2.3 CPG Angkatan V

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]