Artikel

Rumah Belajar

Post Page Advertisement [Top]

Meraih Kesejahteraan Sosial dan Emosional

 

Koneksi Antar Materi Modul 2.2






Pernahkah sahabat merasakan lelah dan tidak berdaya menghadapi polah tingkah murid kita? Harus kita akui, saat ini dunia pendidikan kita tidak hanya mengalami Learning Loss tapi juga menghadapi permasalahan pembentukan karakter pada anak didik kita.  Meningkatnya jumlah kasus perundungan, tawuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, pernikahan usia dini dan kehamilan di bawah usia merupakan bukti yang tidak terbantahkan. Murid  yang memiliki motivasi belajar  rendah hingga putus sekolah, murid dengan gangguan emosional seperti stres, kecemasan, depresi, bahkan kasus bunuh diri pada usia remaja, menunjukkan masih lemahnya perkembangan sosial dan emosional para murid kita. Untuk kita, kita perlu mendesain  pembelajaran yang dapat menumbuhkan kompetensi sosial dan  emosional murid kita.

Sebelum mempelajari modul ini saya berpikir bahwa perkembangan sosial dan emosional tidak terlalu berpengaruh pada pembelajaran, sehingga saat mendesain pembelajaran saya hanya sekedar memunculkannya tanpa memperdalam penerapannya. Namun setelah mempelajari modul ini saya mendapati betapa pentingnya faktor perkembangan Sosial dan Emosional dalam pembelajaran agar kita bisa menghadirkan lingkungan yang aman dan nyaman bagi murid

Jika kita bicara tentang lingkungan yang aman dan nyaman bagi murid, maka kita juga perlu pahami tentang pemetaaan kebutuhan belajar murid .Hal tersebut sesuai dengan fisiologi KHD yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak kita. Sehingga jika diibaratkan sebagai seorang petani, kita harus mampu menciptakan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan jenis tanaman apapun dengan  memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman , memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman dan lain sebagainya.

Pembelajaran Sosial dan Emosional juga selaras dengan filosofi KDH yang menyatakan bahwa meskipun pendidikan itu hanya ‘tuntunan’ saja di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, tetapi perlu juga Pendidikan itu berhubungan dengan kodrat keadaan dan keadaannya setiap anak. Andaikata anak tidak baik dasarnya, tentu anak tersebut perlu mendapatkan tuntunan agar semakin baik budi pekertinya. Anak yang dasar jiwanya tidak baik dan juga tidak mendapat tuntunan pendidikan, tentu akan mudah menjadi orang jahat. Anak yang sudah baik dasarnya juga masih memerlukan tuntunan. Tidak saja dengan tuntunan itu ia akan mendapatkan kecerdasan yang lebih tinggi dan luas, akan tetapi dengan  adanya tuntunan itu ia dapat terlepas dari segala macam pengaruh jahat. Karena itu, penting bagi kita untuk memberikan Pembelajaran Sosial dan Emosional pada murid karena PSE bisa  memperdalam Olah Rasa pada anak-anak kita.

Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being),  3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah perlunya peningkatan 5 Kompetensi Sosial dan  Emosional, Lingkungan belajar yang suportif, serta peningkatan sikap pada diri sendiri, respek/toleran terhadap orang lain dan lingkungan sekolah. Tiga hal tersebut apabila kita penuhi akan mampu membawa kita semua pada peningkatan perilaku positif, pengurangan perilaku negatif, pengurangan tingkat stress dan peningkatan performa akademik siswa

Setelah mengetahui betapa pentingnya bagi kita semua untuk meraih well being maka selanjutnya yang akan saya lakukan adalah berusaha menjadi teladan untuk mendukung pendidik dan tenaga kependidikan  dengan cara menerapkan kompetensi sosial emosional  dalam peran dan tugas saya, saya akan mengapresiasi setiap capaian siswa dan rekan Pendidik/tenaga pendidikan  sehingga tercipta budaya mengapresiasi, serta menunjukkan kepedulian pada siswa dan rekan PTK. Selanjutnya, dalam rangka belajar, saya akan berusaha memahami tahapan perkembangan siswa. Dan mengagendakan sesi praktik baik. Yang tidak kalah penting,  dalam rangka menjaga kewarasan,  saya akan belajar meluangkan waktu untuk melakukan self care ( perawatan diri )  bisa dilakukan dengan cara berkebun, jalan-jalan atau sekedar ngobrol ringan dengan sahabat. Berkolaborasi juga menjadi agenda yang rutin saya lakukan. Sekolah kami memiliki komunitas belajar Kopi Imut yang secara rutin mengadakan agenda pertemuan dan membahas tentang Kurikulum Merdeka dan juga pembelajaran pada siswa. Melalui Komunitas ini saya akan berusaha melakukan sosialisasi tentang pentingnya PSE sehingga secara bersama-sama kami dan warga sekolah lainnya bisa meraih kesejahteraan Sosial dan Emosional secara utuh.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]