Artikel

Rumah Belajar

Post Page Advertisement [Top]

Dari Kami Untuk semua

Aksi Nyata Modul 1.4 : Budaya Positif

 Latar Belakang

Salah satu tanggung jawab seorang guru adalah bagaimana menciptakan suatu lingkungan positif yang terdiri dari warga sekolah yang saling mendukung, saling belajar, saling bekerja sama sehingga tercipta kebiasaan-kebiasaan baik. Dari kebiasaan-kebiasaan baik akan tumbuh menjadi karakter-karakter baik warga sekolah, dan pada akhirnya karakter-karakter dari kebiasaan-kebiasaan baik akan membentuk sebuah budaya positif. Rancangan Tindakan Aksi Nyata

" Dari Kami Untuk Semua" merupakan gambaran munculnya motivasi intrinsik murid berawal dari diri yang mampu menginspirasi lainnya


Tujuan

  • Menanamkan motivasi intrinsik pada murid-murid untuk menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya

  • Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk menumbuhkan potensi murid

  • Menumbuhkan kesadaran murid untuk berbuat baik dan mampu menjadi contoh bagi teman-temannya.


Tolak Ukur
    1. Terciptanya Ruang kelas dan lingkungan sekitar yang bersih.
    2. Murid merasa senang dan bahagia ketika berada di sekolah
    3.Terjadinya komunikasi yang baik, sopan dan saling menghormati


Linimasa








Pelaksanaan Aksi Nyata

Setelah merancang Aksi Nyata, langkah selanjutnya yang saya lakukan adalah menerapkannya dalam bentuk Aksi Nyata. Belajar dari  Modul dan Fasilitator maka tahapan Aksi nyata yang saya lakukan adalah :

A. Melihat daftar kebajikan dan  evaluasi pada peraturan yang sudah ada,
     Beberapa aturan sekolah yang sudah dibuat oleh Tim Tatib sekolah antara lain:

Curah pendapat dengan Tim tatib
1. Ketertiban dan kelengkapan pakaian seragam
2. Kerapian rambut dan kuku
3. Berkata-kata kotor
4. Datang terlambat
5. Tidak masuk tanpa keterangan
6. Bermake up
7. Memalsukan surat ijin
8. Membawa HP
9. Pacaran 
10. Membuang sampah sembarangan
11. Melompat pagar
12. Merokok di lingkungan sekolah
13. Berkelahi
Dari daftar Tata Tertib tersebut saya menemukan ada beberapa hal yang perlu dievaluasi. Untuk itu saya melakukan curah pendapat dengan koordinator tim Tatib , guru BK dan juga Kepala Sekolah SMPN 2 Mojosari. Kami berbagi pendapat tentang Disiplin Positif dan Budaya Positif  apa saja yang seharusnya diterapkan oleh Sekolah.

B. Membuat Keyakinan Kelas

Proses Keyakinan Kelas
Keyakinan kelas merupakan bagian yang penting dalam pembentukan Budaya Positif. Keyakinan kelas memunculkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini oleh murid-murid kita. Dengan nilai-nilai kebaikan tersebut kita jalankan pembiasaan baik yang akan membentuk budaya positif. Setelah melakukan sharing dengan Fasilitator Nasional SRA Bu Bekti dan Pak Azari, maka kami mulai m
membuat keyakinan kelas dengan tahapan:
  • Memberikan pertanyaan pemantik pada murid " Hal baik apa saja yang kalian        yakini ?"
  • Setelah itu, meminta murid untuk menuliskan hal-hal baik yang mereka yakini        pada potongan kertas       warni-warni. Murid bebas menuliskan semua keyakinan  mereka.
  • Semua keyakinan yang telah ditulis, ditempelkan pada papan kelas.
  • Mengajak semua murid untuk melakukan kegiatan "windows shopping", dimana siswa diberi kesempatan untuk membaca keyakinan nilai-nilai kebaikan teman-teman yang lain.
  •  Guru bersama Murid membaca semua keyakinan  tersebut
  • Guru dan murid mulai menggolongkan Nilai-nilai kebaikan yang mereka tempelkan menjadi     keyakinan kelas bersama.
  • Dari sana, kami mendapat 5 keyakinan kelas yang kami buat dan kami yakini bersama. Kemudian  kami tuliskan di kertas manila untuk ditempelkan pada dinding kelas.

C. Membuat Poster dan diuplod di medsos.

Poster Keyakinan Kelas


Agar kegiatan kami dalam menumbuhkan Budaya Positif ini lebih berdampak, maka kami membuat poster Keyakinan Kelas dan menguplodnya di Instagram Kelas kami

D. Menerapkan Restitusi
Setelah kami memiliki Keyakinan Kelas, maka lengkah selanjutnya adalah menerapkan keyakinan tersebut secara utuh. Tentu saja hal ini tidak mudah, ada beberapa siswa yang masih bertindak diluar keyakinan kelas yang dimiliki. Sehingga diperlukan Restitusi untuk menanggulangi hal ini. 

Restitusi 2
Restitusi 1

E. Melakukan Diseminasi

Kegiatan kami dalam membentuk Budaya positif tentunya akan membawa banyak manfaat dan bisa mengubah wajah Sekolah kita. Agar memberikan lebih banyak manfaat, maka langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah melakukan pengimbasan, atau diseminasi kepada rekan-rekan guru di Sekolah. Setelah melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah, Waka Kurikulum dan Bagian Sarana-Prasarana, maka kami mendapat kesempatan untuk melakukan pengimbasan pada Sabtu, 3 September 2022. Respon yang sangat menyenangkan datang dari rekan-rekan Guru. Tukar pendapat yang sangat membangun dan penuh antusias terjadi sepanjang pengimbasan. Dari sini muncul keterbukaan kami untuk menerapkan Disiplin Positif, Penerapan Segitiga restitusi dan mulai membuat Keyakinan kelas.

Jalannya diseminasi bisa dilihat pada link berikut Budaya Positif Bugurususi




Sekolah menjalin komunikasi dengan Wali murid untuk menentukan Disiplin Positif Sekolah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]