Artikel

Rumah Belajar

Post Page Advertisement [Top]

Pendekatan berbasis Aset

 



Seorang Pemimpin Pembelajaran dalam mengelola Sumber Daya sekolah wajib membangun ekosistem yang mampu merangsang pertumbuhan dan perkembangan murid demi terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.  Keberhasilan sebuah proses pembelajaran sangat tergantung pada cara pandang sekolah melihat ekosistemnya: apakah sebagai kekuatan atau sebagai kekurangan. Ketika kita memandang semua sumber daya yang dimiliki sebagai suatu kekuatan dan aset, maka sekolah kita tidak akan berfokus pada kekurangan tapi berupaya pada pemanfaatan kekuatan dan aset yang dimiliki. Sumber daya sebagai kekuatan yang bisa kita manfaatkan antara lain modal utama, yaitu modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial, modal politik, dan modal agama dan budaya.

Pengelolaan sumber daya berbasis aset yang pernah kami lakukan antara lain, Ketika memasuki tahun ajaran baru, saya diberi amanah untuk menjadi wali kelas 7D, saat itu kondisi kelas kami sungguh memprihatinkan. Karena wabah covid 19 kelas hampir tidak pernah terjamah murid. Yang paling mencolok adalah atap plafon yang bocor dan dinding kelas yang kusam dan berjamur. Hal ini sudah pasti membuat siswa tidak nyaman. Alhamdulilah sekolah melakukan rehap atap dan plafon, namun tidak pada bagian dinding. Saya mengajak siswa kelas 7D untuk berbagi pendapat tentang suasana kelas kami. Mereka semua sepakat, kelas harus di cat ulang. Saking semangatnya, mereka bahkan sudah memilih warna dan hiasan temboknya. Kendala muncul saat kami harus mengeluarkan uang untuk perlengkapan cat dan ongkos tukang, karena setelah dihitung-hitung biayanya cukup besar. Karena ini berpengaruh pada suasana kelas dan proses belajar siswa maka kami berusaha mencari solusi bersama. Kendala ini saya sampaiakan ke grup wali kelas, Alhamdulilah respon wali murid cukup bagus. Dari sini mereka sepakat membuat grub dan pengurus paguyuban kemudian ada beberapa wali murid secara sukarela memberikan bantuan melakukan pengecatan bahkan membelikan 4 buah kipas angin. Dengan demikian, pendekatan berbasis aset dengan adanya modal manusia dan komunitas bisa kita manfaatkan untuk menciptakan suasana belajar murid yang aman and nyaman

Pendekatan berbasis aset ini juga kita gunakan sebagai dasar paradigma Inkuiri Apresiatif (IA) yang sudah kita pelajari sebelumnya pada modul 1.3, dimana paradigma IA ini percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan.  Inti positif ini merupakan potensi dan aset organisasi.  Dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan.

Selain itu kita juga harus bisa mengelola Sumber Daya sekolah untuk membangun ekosistem yang mampu merangsang pertumbuhan dan perkembangan murid demi terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Saat kita berbicara tentang Profil pelajar pancasila maka kita tidak bisa lepas dengan Disiplin positif yang telah kita pelajari pada modul 1.4. Tentu semuanya bermuara pada pemenuhan kebutuhan murid, dimana pengelolaan Sumber daya dengan  pendekatan berbasis aset ini bertujan memenehui kebutuhan belajar murid yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman yang telah kita dapatkan sebelumnya pada modul 1.1

Dengan menyadari betapa banyak sumber daya yang dimiliki sekolah,  saya menjadi paham bahwa sudah seharusnya kita senantiasa melihat sumber daya sebagai aset/kekuatan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran yang berpihak pada murid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]