Phalaenopsis ( Anggrek Bulan ) termasuk jenis anggrek epifit, yaitu anggrek yang hidup menempel pada inang tanpa merugikan inangnya. Anggrek epifit memiliki akar yang berambut pendek atau nyaris tidak berambut dan dapat ditanam dengan cara ditempelkan langsung pada akar pakis yang ringan, agak longgar, atau jarang susunan seratnya, sehingga mudah dimasuki akar-akar yang halus . Penggunaan media tanam yang tepat dalam budidaya anggrek diharapkan dapat menciptakan lingkungan perakaran yang baik, serta dapat menyimpan air dan unsur hara untuk kebutuhan tanaman anggrek, sehingga dapat mendukung pertumbuhan tanaman anggrek dengan baik.
Salah satu faktor penting dalam pengembangan anggrek bulan adalah pemilihan jenis media yang sesuai untuk mendukung pertumbuhannya. Media untuk pemindahan anggrek harus disesuaikan dengan jenis anggrek, iklim dan ketersediaannya. Beberapa bahan yang dapat digunakan sebagai media tanam anggrek adalah :
akar pakis |
Serabut Kelapa |
arang |
lumut (moss putih) |
Akar Kadaka |
Penggunaan media yang memiliki porositas tinggi mendukung pertumbuhan akar namun media beresiko akan lebih cepat mengalami kekurangan air. Sebaliknya, apabila menggunakan media dengan porositas yang rendah dapat menghambat pertumbuhan akar meskipun daya pegang air mungkin lebih baik daripada yang media ringan.
Akar kadaka dapat menggantikan peran pakis dan sabut kelapa sebagai media aklimatisasi anggrek Phalaenopsis. Hal tersebut karena akar kadaka meningkatkan pertambahan luas daun dibanding pakis dan sabut kelapa masing-masing sebesar 22.64% dan 57.69%. Akar kadaka juga meningkatkan pertambahan diameter batang dibanding pakis dan sabut kelapa masing masing sebesar 12.41% dan 35.29%. Hal ini menjadi solusi alternatif mengingat pakis yang umum digunakan sebagai media tanam tanaman anggrek telah termasuk ke dalam CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) yaitu daftar tanaman yang dilindungi di dunia karena telah hampir punah
Pemberian unsur hara pada tanaman anggrek umumnya diberikan lewat daun. Pupuk daun adalah unsur-unsur hara yang diberikan melalui daun dengan cara penyemprotan atau penyiraman kepada daun tanaman agar langsung dapat diserap guna mencukupi kebutuhan bagi pertumbuhan dan perkembangan (Sutedjo, 1999). Seperti tumbuhan lainnya, anggrek selalu membutuhkan unsur hara untuk mempertahankan hidupnya. Anggrek membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperlihatkan gejala-gejala defisiensi, hal tersebut dikarenakan pertumbuhan anggrek yang sangat lambat. Pupuk yang umum digunakan pada tanaman anggrek untuk memenuhi kebutuhan unsur guna memacu pertumbuhan yang baik adalah pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung unsur makro dan mikro.
Pupuk daun yang dibutuhkan untuk masa pertumbuhan vegetatif awal adalah pupuk daun majemuk N-P-K dengan komposisi nitrogen (N) lebih tinggi dari unsur lain. Beberapa pupuk yang biasa digunakan untuk aklimatisasi ( penyesuaian dengan lingkungan luar) anggrek sebagai berikut (dengan kandungan N-P-K):
a. pupuk Gandasil D (30-10-10),
b. Hyponex (20-20-20),
c. Growmore hijau (20-20-20)
d. Farmer (20-8-8).
Konsentrasi pupuk yang dilarutkan dalam air yang akan digunakan untuk pemupukan menjadi hal penting untuk diketahui karena berkaitan dengan efisiensi pemupukan, jumlah pupuk yang dilarutkan harus tepat sehingga pemakaian pupuk dapat sesuai yaitu tidak berlebihan namun menghasilkan dampak pertumbuhan yang baik pada tanaman. Konsentrasi pupuk daun 2 g/ L merupakan konsentrasi paling baik yang dapat meningkatkan pertambahan luas daun sebesar 67.45% dan pertambahan jumlah klorofil sebesar 27.76% dibandingkan tanaman yang tidak diberi perlakuan pupuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar